Membaca tutur kata suhu saya di untaian katanya tentang cinta yang berbatas, aku jadi sedikit terharu dan terenyuh. Pikiranku juga mulai melayang ke masa-masaku yang telah berlalu..
Ya masaku yang telah berlalu, tapi masih sering membuatku berandai-andai, tentang seandainya. Tentang kata seandainya yang indah. Tentang seandainya yang membuat sejuk setiap sendiku. Tentang seandainya yang membuatku mampu mengembangkan segaris senyum..
Ya, seandainya memang semua orang tua memiliki pikiran terbuka dan ketakutan yang biasa saja, ketakutan akan masa depan anaknya yang tidak seharusnya ada, maka benar lah, cukup siti nurbaya saja yang merasakannya..
Tapi toh kenyataan tidak berkata demikian. Mungkin memang hanya siti nurbaya. Tapi tetap saja siti nurbaya pada eranya masing-masing. Siti nurbaya yang meski telah berganti era, tapi ceritanya tetap sama. Kisahnya tetap satu. Dan tak pernah berubah, hanya berganti alur saja..
Adakah yang salah? Entahlah..
Adakah yang benar? Entahlah..
Tak mau menyalahkan apapun, tak mau membenarkan siapapun..
Ya sudahlah, katamu ini masa lalu..
6 komentar:
lah, jadi? ini soal apa sih sebenernya? ntar deh aku baca lagi. bingung. apa karena blm tidur ya? :D
jyakakakakak..
begitulah mbok..
itu namanya racauan.. :D
lhoo maap kalo kata2 saya malah bikin mikir ya :)
@suhu warm: :))
enggak kok suhu, nggak bikin mikir...
cuma rolling back lebay begitu... :D
huooooo.. pernah ngalamin yang kyk gini juga ya nov??
*peluk2*
:))
biasaaaaa abegeh labil mat... ;))
Post a Comment