"halo, gethuk lagi ngapain ?", terdengar suara dari seberang sana. Wah suara yang tak asing lagi pikirku. Ini pasti sahabatku yang ada di pulau laskar pelangi sana..
"eh kamu apem, telpon pake nomer siapa ini ?", membuat otakku bekerja dua kali lebih keras saja ketika ada telpon dari nomer yang tak dikenal pikirku. Membuatku menebak2 dari suaranya. Dan untung saja dia satu2nya orang yang selalu memanggilku dengan nama2 makanan tradisional jawa. Jadi gak bakalan lupa dengan ciri khasnya itu...
"iya neh, emergency. gethuk, kamu tau gak seh kalo aku orang yang bangsat ?!".
waw waw waw, ada apa ini?
"eh kamu apem, telpon pake nomer siapa ini ?", membuat otakku bekerja dua kali lebih keras saja ketika ada telpon dari nomer yang tak dikenal pikirku. Membuatku menebak2 dari suaranya. Dan untung saja dia satu2nya orang yang selalu memanggilku dengan nama2 makanan tradisional jawa. Jadi gak bakalan lupa dengan ciri khasnya itu...
"iya neh, emergency. gethuk, kamu tau gak seh kalo aku orang yang bangsat ?!".
waw waw waw, ada apa ini?
Telpon kok langsung tanya kaya gitu...
"hei hei hei, kamu kenapa seh? Aneh banget. Jarang telpon, sekalinya telpon tanya kaya gitu. Ya gak tau lah aku, kamu bangsat ato gak. Yang aku tau kamu itu sahabatku. Kenapa seh sebenernya? something wrong?", well, pernyataan dan pertanyaanku nyerocos begitu saja tak terkendali saking herannya. Pertanyaan macam apa itu, pikirku. Benar2 not worthed banget..
Setelah basa/i sekian puluh menit, akhirnya dia bilang "aku habis meniduri anak orang lagi"...
.............................
Sekian menit, aku terdiam. Masih mencerna apa yang baru saja meluncur dari mulut sahabatku..
"meniduri anak orang?", "lagi?", tunggu tunggu ini pasti aku yang salah denger...
"apem, noph, halo, kok diem? tidur kau ya?", suaranya memecah pikiranku yang lagi hanyut dengan banyak pertanyaan.
"hah? apa? gak kok, aku gak tidur. kamu tadi ngomong apa seh? kok aku gak ngerti", gelagapan banget gara2 kaget dan masih belom 100% mencerna kata2nya barusan..
"iya noph, aku tau noph, kau pasti sedih ya dengernya? tapi orang yang kau anggap sahabat ni di sini udah bikin anak orang kehilangan mahkotanya. Bukan cuma satu orang lagi noph, tapi lebih dari dua orang, makanya aku bingung sekarang noph"...
"whattttt??? kau bercanda ya??? kamu gila ya??? kamu kan di sini (red: jogja) udah punya tunangan??? kok bisa2nya kamu tiduri tuh anak orang??? banyak pula. hellloooo,,,3bulan lagi kamu nikah kan??? apa2an seh kamu??? apa jadinya kalo tunanganmu tau hah???"
"iya noph, aku tau noph, aku salah, makanya aku bingung noph, jangan sampai tunanganku tau lah, bisa mampus lah aku. sekarang baru aku takut kalo2 mereka minta aku tanggungjawab. matilah aku noph. aku harus gimana noph?"...
Hah,,bodoh sekali kupikir sahabatku ini. Bisa2nya dia melakukan semua ini dan konsekwensinya dipikir belakangan. Pun aku heran bisa2nya dia mengkhianati tunanganya sendiri, yang notabene 3bulan akan menjadi istrinya. Apa2an ini, pikirku...
Setelah kutanya apa alasannya hingga dia sanggup melakukan pengkhianatan ini. Dia hanya berkata "aku kesepian noph di sini, tak ada yang mampu memberiku perhatian, tak ada yang bisa aku jadikan tempat curhat, tak ada tempat untukku berbagi di sini, benar2 sepi hidupku di sini"...
Owh, well, I've got the point. Jadi karena kesepian sang lelaki ini berkhianat pada sang wanita yang dengan setia menunggunya? Jadi karena kesepian pria ini mampu tidur dengan orang lain?
Hati dan pikiranku tak dapat menerima pernyataan itu. Tapi memang itulah kenyataannya. Dan membuatku bertanya, semudah itukah seorang lelaki mengalihkan perhatiannya? Semudah itukah seorang lelaki berpindah? Semudah itukah lelaki berkhianat? Semudah itukah lelaki melampiaskan semua keinginannya tanpa berpikir apa yang akan terjadi?
Dan banyak "semudah2" yang lain yang muncul di pikiranku. Yang membuat aku bertanya2 tentang sosok lelaki. Begitu anehnya hingga belom mampu aku mencernanya...
"memang kamu yakin pacar kau sekarang bukan second ?", tanyanya membuyarkan tanya2 di pikiranku....
"hei hei hei, kamu kenapa seh? Aneh banget. Jarang telpon, sekalinya telpon tanya kaya gitu. Ya gak tau lah aku, kamu bangsat ato gak. Yang aku tau kamu itu sahabatku. Kenapa seh sebenernya? something wrong?", well, pernyataan dan pertanyaanku nyerocos begitu saja tak terkendali saking herannya. Pertanyaan macam apa itu, pikirku. Benar2 not worthed banget..
Setelah basa/i sekian puluh menit, akhirnya dia bilang "aku habis meniduri anak orang lagi"...
.............................
Sekian menit, aku terdiam. Masih mencerna apa yang baru saja meluncur dari mulut sahabatku..
"meniduri anak orang?", "lagi?", tunggu tunggu ini pasti aku yang salah denger...
"apem, noph, halo, kok diem? tidur kau ya?", suaranya memecah pikiranku yang lagi hanyut dengan banyak pertanyaan.
"hah? apa? gak kok, aku gak tidur. kamu tadi ngomong apa seh? kok aku gak ngerti", gelagapan banget gara2 kaget dan masih belom 100% mencerna kata2nya barusan..
"iya noph, aku tau noph, kau pasti sedih ya dengernya? tapi orang yang kau anggap sahabat ni di sini udah bikin anak orang kehilangan mahkotanya. Bukan cuma satu orang lagi noph, tapi lebih dari dua orang, makanya aku bingung sekarang noph"...
"whattttt??? kau bercanda ya??? kamu gila ya??? kamu kan di sini (red: jogja) udah punya tunangan??? kok bisa2nya kamu tiduri tuh anak orang??? banyak pula. hellloooo,,,3bulan lagi kamu nikah kan??? apa2an seh kamu??? apa jadinya kalo tunanganmu tau hah???"
"iya noph, aku tau noph, aku salah, makanya aku bingung noph, jangan sampai tunanganku tau lah, bisa mampus lah aku. sekarang baru aku takut kalo2 mereka minta aku tanggungjawab. matilah aku noph. aku harus gimana noph?"...
Hah,,bodoh sekali kupikir sahabatku ini. Bisa2nya dia melakukan semua ini dan konsekwensinya dipikir belakangan. Pun aku heran bisa2nya dia mengkhianati tunanganya sendiri, yang notabene 3bulan akan menjadi istrinya. Apa2an ini, pikirku...
Setelah kutanya apa alasannya hingga dia sanggup melakukan pengkhianatan ini. Dia hanya berkata "aku kesepian noph di sini, tak ada yang mampu memberiku perhatian, tak ada yang bisa aku jadikan tempat curhat, tak ada tempat untukku berbagi di sini, benar2 sepi hidupku di sini"...
Owh, well, I've got the point. Jadi karena kesepian sang lelaki ini berkhianat pada sang wanita yang dengan setia menunggunya? Jadi karena kesepian pria ini mampu tidur dengan orang lain?
Hati dan pikiranku tak dapat menerima pernyataan itu. Tapi memang itulah kenyataannya. Dan membuatku bertanya, semudah itukah seorang lelaki mengalihkan perhatiannya? Semudah itukah seorang lelaki berpindah? Semudah itukah lelaki berkhianat? Semudah itukah lelaki melampiaskan semua keinginannya tanpa berpikir apa yang akan terjadi?
Dan banyak "semudah2" yang lain yang muncul di pikiranku. Yang membuat aku bertanya2 tentang sosok lelaki. Begitu anehnya hingga belom mampu aku mencernanya...
"memang kamu yakin pacar kau sekarang bukan second ?", tanyanya membuyarkan tanya2 di pikiranku....
0 komentar:
Post a Comment